Langsung ke konten utama

SEBENTAR




SEBENTAR 


Oleh: Muhammad Mulawazun Nuha


Sebentar lagi pagi,

Pagi berlalu, sebentar lagi siang,

Siang meredup, sebentar lagi sore,

Sore tenggelam, petang ! sebentar lagi malam,

Malam terkantuk-kantuk, mati !


Jombang, 30/03/19

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MEMAHAMI KI HAJAR DEWANTARA SEUTUHNYA" ( kongkow pendidikan edisi ke-2 )

MEMAHAMI KI HAJAR DEWANTARA SEUTUHNYA ( Rangkuman hasil kongkow edisi-2 ) Oleh Dikma Prasetyo Tokoh RM Soewardi Soerjaningrat yang kemudian dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh pendidikan yang sangat fenomenal. Walaupun predikat dokter tidak dapat diraihnya, akan tetapi tokoh ini justru berkembang dalam bidang jurnalistik. Kiprahnya di bidang politik diwujudkan dalam tulisan-tulisan yang dimuat di koran dan majalah baik terbitan Hindia Belanda maupun negeri Belanda.  Sebagai tokoh yang mahir dalam menulis, ia memiliki pengalaman yang unik karena ia ditahan bahkan dibuang akibat dari tulisan yang dihasilkannya. Selama masa pembuangan, ia pun tetap menulis bahkan sering tenaganya dipinjam untuk menulis di koran/mingguan Belanda. Profesi sebagai jurnalis dan politikus ditinggalkan setelah kembali dari pengasingan. Ki Hadjar Dewantara akhirnya berkecimpung di bidang pendidikan setelah ia mendirikan lembaga pendidikan yang diberi nama Pergerakan Pendidik

Bingung

BINGUNG Oleh : wawan mashuri Kulihat seorang penulis buku dikala itu, Sedang menari-narikan sebuah pena dimedan kertas putih yang terukir banyak coretan – coretan yang mengandung sebuah artikel makna terserndiri, Tak sengaja aku membaca tulisannya yang penuh coretan itu, Disitulah menceritakan perjalanan seorang pemuda yang menyusuri lorong gang diseberang jalan, Hembusan angin yang seolah-olah mengajak pemuda itu untuk menyusuri lorong tersebut, Mungkin, angin ini mengandung arti yang mengajak aku ke suatu titik tertentu dimana ada sebuah kebahagian, “kata hati seorang pemuda itu”, Tanpa pikir panjang, pemuda itu menerima ajakan sebuah hembusan angin tadi,   Disitulah pemuda itu tercengang melihat sekumpulan orang-orang yang disinari sebuah cahaya dari gemerlapnya bintang, Hati ini mulai bingung, arti semua itu,”kebingungan wajah seorang pemuda”, Dari kebingungan itu, si pemuda itu duduk sambil melihat – lihat ke atas dan mulai m